Pak Samsul, Sopir Angkot di Bogor, Berjuang Mendapatkan Penumpang: PMKRI Bogor Suarakan Perhatian Pemerintah

pmkribogor.com Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Bogor
Pak Samsul, seorang sopir angkot di Kota Bogor, kini menghadapi kesulitan dalam mendapatkan penumpang. Kesulitan ini tidak hanya disebabkan oleh semakin banyaknya alternatif transportasi, tetapi juga karena kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap kesejahteraan para sopir angkot.

Pak Samsul, yang telah bekerja sebagai sopir angkot selama lebih dari 30 tahun, mengungkapkan bahwa pendapatannya semakin menurun dalam beberapa tahun terakhir. “Dulu, setiap hari saya bisa membawa pulang cukup untuk kebutuhan keluarga. Sekarang, seringkali saya harus pulang dengan penghasilan yang sangat minim,” ungkap Pak Samsul dengan nada penuh keprihatinan.

Ia menambahkan bahwa kurangnya perhatian pemerintah terhadap nasib para sopir angkot menjadi salah satu penyebab utama menurunnya kesejahteraan mereka. “Kami tidak pernah dilibatkan dalam diskusi atau keputusan terkait transportasi kota. Banyak dari kami yang merasa diabaikan dan tidak didukung,” ujarnya.

Melihat kondisi ini, Pak Samsul memberikan saran agar pemerintah kota Bogor dapat membuat sistem shift bagi para sopir angkot. Menurutnya, sistem shift ini dapat membantu para sopir untuk bekerja lebih efektif dan efisien dalam mencari nafkah. “Dengan sistem shift, para sopir bisa bekerja dengan lebih teratur dan tidak harus bersaing di jalanan setiap saat. Ini bisa meningkatkan pendapatan kami dan juga mengurangi kepadatan lalu lintas,” jelasnya.

Menanggapi situasi ini, Afren, seorang kader PMKRI Bogor, berkomentar, “Sistem shift dapat menjadi solusi yang efektif. Ini tidak hanya akan membantu para sopir dalam mendapatkan penghasilan yang lebih stabil, tetapi juga bisa mengurangi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan kualitas pelayanan angkutan umum.”

Elis, kader PMKRI Bogor, juga memberikan pandangannya. “Para sopir angkot seperti Pak Samsul adalah tulang punggung transportasi di kota ini. Pemerintah harus lebih peka terhadap kebutuhan mereka. Jika kesejahteraan sopir diperhatikan, otomatis pelayanan kepada penumpang juga akan meningkat,” katanya.

Pak Samsul berharap, pemerintah dapat segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki kondisi ini. “Kami sangat berharap ada solusi dari pemerintah. Kami tidak meminta banyak, hanya perhatian dan kebijakan yang bisa membantu kami mencari nafkah dengan lebih baik,” ungkapnya.

Situasi yang dihadapi oleh Pak Samsul dan sopir angkot lainnya menunjukkan perlunya perhatian lebih dari pemerintah terhadap sektor transportasi umum, khususnya angkot. Dukungan yang tepat dari pemerintah dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para sopir angkot dan juga memperbaiki sistem transportasi di kota Bogor.

One thought on “Pak Samsul, Sopir Angkot di Bogor, Berjuang Mendapatkan Penumpang: PMKRI Bogor Suarakan Perhatian Pemerintah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *